Berita Flash News
Sunday, 14 April 2013
Hj. Megawati Soekarnoputri Deklarasikan Gerakan Nelayan Tani Indonesia
Meulaboh – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan kembali melahirkan organisasi sayap bernama Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GANTI) yang secara resmi dideklarasikan pada Hari Sabtu (13/4) di Muara Angke Jakarta Utara. Ketua Umum PDI Perjuangan yang sekaligus sebagai Ketua Dewan Pembina GANTI, Hj Megawati Soekarnoputri secara langsung mendeklarasikan GANTI dengan penekanan tombol alarm dan penarikan gerai simbolik nelayan dan tani, menyerahkan pataka GANTI kepada Ketua Umum Ganti, serta menandatangani prasasti GANTI.
Hadir dalam acara Deklarasi antara lain, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, perwakilan nelayan tani pengurus GANTI Se-Indonesia. Tak kurang dari 5 ribu nelayan tani dari berbagai wilayah Jawa turut memeriahkan acara deklarasi.
Ketua Dewan Pembina GANTI dalam pidatonya mengatakan bahwa pendirian GANTI dimaksudkan untuk menyejahterakan kaum nelayan dan tani. Pasalnya, kehidupan nelayan tradisional di kawasan pesisir masih belum sejahtera. Malahan tidak sedikit dari mereka yang menjadi buruh nelayan dan tidak memiliki perahu sendiri untuk menangkap ikan di perairan setempat.
“sebagai Negara maritime yang memiliki garis pantai sepanjang 95.181 kilometer dan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi, seharusnya Indonesia mampu menyejahterakan kehidupan nelayan,” ujar Hj. Megawati.
Presiden RI Kelima ini menambahkan, jumlah nelayan miskin di Indonesia tahun 2011 mencapai 7,87 juta orang atau 25,14 persen dari total penduduk miskin nasional yang mencapai 31,02 juta orang. Megawati merasa sangat prihatin bila melihat kondisi rata-rata nelayan di tanah air. Menurutnya peralatan yang dimiliki kaum nelayan masih sangat terbatas sehingga sulit untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
“Dengan hadirnya GANTI, organisasi sayap yang dikomandani oleh sdr. Profesor Rokhmin Dahuri, kami bertekad menjalankan sejumlah program untuk memperbaiki nasib nelayan di masa mendatang,” ungkap Hj. Megawati Soekarnoputri.
Sementara terkait masalah pertanian, Hj. Megawati Soekarnoputri sangat menyesalkan minimnya dukungan pemerintah untuk memperjuangkan kehidupan petani agar lebih sejahtera melalui berbagai kebijakan ekonomi pertanian. Peran pemerintah dinilai masih terkesan membiarkan berbagai permasalahan petani begitu saja. Pemerintah tidak pernah serius menanggapi tuntutan kaum petani untuk mendapatkan lahan, pupuk gratis dan teknologi pertanian melalui subsidi pertanian. Megawati menegaskan bahwa impor komoditi pertanian dan monopoli perdagangan atas hasil bumi dan peternakan harus dihentikan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum GANTI Prof. Rokhmin Dahuri mengakui kehidupan nelayan dan tani masih belum terlepas dari kemiskinan sehingga mendorong pihaknya untuk memperjuangkan hak-hak nelayan dan tani melalui sebuah wadah perjuangan yang diberi nama GANTI. Prof. Rokhmin Dahuri optimis terbentuknya Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GANTI) sebagai organisasi sayap partai dapat menambah perolehan suara untuk kemenangan PDI Perjuangan pada Pemilu 2014 mendatang.