Berita Flash News
Saturday, 6 April 2013
Kejuaraan Nasional Olahraga Berkuda Equestrian “EQINA OPEN 2013”
Meulaboh – Equestrian Indonesia (EQINA) kembali menggelar Kejuaraan Nasional EQINA OPEN 2013 yang berlangsung 5-7 April 2013 di Ditpol Satwa Baharkam Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Sekjen EQINA Ardi Hapsoro Hamidjojo mengatakan dalam kejurnas Seri 2 kali ini ada dua nomor yang dipertandingkan yakni Tunggang Serasi (Dressage) dan Lompat Rintangan (Show Jumping). Menurutnya event ini digelar dalam rangka pembinaan terhadap atlet dan kuda untuk menghadapi kejuaraan di tingkat Internasional seperti Sea Games.
“Atlet-atlet kami siapkan untuk dapat menjadi kompetitif di level yang setara dengan Sea Games, jadi seandainya atlet dari EQINA diminta untuk memperkuat Tim Indonesia ke Sea Games tentunya saya dapat katakan atlet-atlet kami siap, persiapan ini tidak kami lakukan semata-mata karena hanya satu ajang multievent pada akhir tahun nanti, tapi ini merupakan suatu program untuk membina atlet dan mengembangkan olahraga berkuda equestrian di Indonesia, dan pembinaan ini kita lakukan bukan hanya di Jakarta dan Jawa Barat saja tetapi kita juga ke daerah lain seperti nanti di akhir bulan, tanggal 26-28 April 2013 kita akan mengadakan “Jateng Master” di Salatiga, 1 minggu sebelumnya kita mengadakan training camp, suatu pemusatan latihan terpadu yang kita programkan untuk mendidik atlet yang berpotensi untuk dikembangkan lebih jauh untuk bisa mencapai status atlet nasional, jadi ada seleksi dari club-club di daerah, yang memang selama ini kita tidak pernah melihat potensinya,” ujar Ardi Hapsoro Hamidjojo.
Sementara itu hasil pertandingan EQINA OPEN 2013 pada Nomor Tunggang Serasi yang berlangsung Sabtu, 6 April 2013 adalah sebagai berikut ;
Walk Trot Children ;
1. Florence Halim dengan kuda Owen dari Arrowhead Horse Riding School
2. Abigail Bosse dengan kuda Whiskey dari Trijaya Equestrian Centre
3. Nobel St.Rowen dengan kuda Bumble Bee dari Anantya Riding Club
Walk Trot Adult ;
1. Anthony Milikan dengan kuda Mentari dari Arrowhead Horse Riding School
2. Faradilla dengan kuda Jack Sparrow dari Trijaya Equestrian Centre
3. Astri Aditha dengan kuda My King dari Trijaya Equestrian Centre
Class Preliminary Young Star ;
1. Nima Llayla Sutardjo dengan kuda Lucita dari Anantya Riding Club
2. Pandi dengan kuda JN Oreo dari JN Stud
3. Rosad Natsir dengan kuda JN Violet dari JN Stud
Class Preliminary Adult ;
1. Heru Kuswara dengan kuda Gulliver Dari Pamulang Stable
2. Heru Kuswara dengan kuda King Stone dari Pamulang Stable
3. Dadang Suryatna dengan kuda Lucky Diva dari Anantya Riding Club
Class Elementary Young Star (Piala Dirpolsatwa POLRI) ;
1. Rosad Natsir dengan kuda JN Amzing Grace dari JN Stud
2. Pandi dengan kuda JN Rafa dari JN Stud
Class Elementary Adult (Piala Dirpolsatwa POLRI) ;
1. Jolfie Momongan dengan kuda Ksatria Parahyangan dari Aragon Horse Racing & Equestrian Sport.
2. Dadang Suryatna dengan kuda Lucita dari Anantya Riding Club
3. Ranie Masyhur dengan kuda Big Star dari Pamulang Stable
Class Medium Adult (Piala Kabaharkam POLRI) ;
1. James Momongan dengan Kuda Bima dari Bandung Equestrian Centre
2. Jolfie Momongan dengan Kuda Ksatria Parahyangan dari Aragon Horse Racing & Equestrian Sport
3. Yan Yan Hadiansyah dengan kuda JN Amazing Grace dari JN Stud
Class Medium Young Master (Piala Kabaharkam POLRI) ;
1. Gabriella Diandra Solihin dengan kuda Groovy dari SKJP Riding School
Class Advance Open (Piala Ketua PP Pordasi) ;
1. James Momongan dengan kuda Bima dari Bandung Equestrian Centre
“Hari Sabtu ini (6/4) nomor yang dipertandingkan tunggang serasi, total pesertanya ada 50 dan kita bisa melihat bahwa potensi dan prestasi yang dicapai atlet-atlet cukup baik, walaupun ada beberapa kendala karena memang tempat baru, fasilitas baru selalu tidak bisa maksimal karena ground-nya belum seattle sehingga mempengaruhi kuda, tapi saya lihat dari pengendalian atlet-atletnya sudah cukup bagus tadi, dan untuk Minggu (7/4) ada nomor show jumping yang diikuti oleh 100 peserta,” ungkap Ardi Hapsoro Hamidjojo.
Sekjen EQINA, Ardi Hapsoro Hamidjojo yang juga merupakan rider senior andalan Indonesia dalam cabang olahraga berkuda equestrian menjelaskan, “perjuangan EQINA ini adalah untuk betul-betul memberikan satu kesempatan kepada masyarakat equestrian secara umum yang memang mempunyai komitmen, mempunyai dedikasi untuk bisa berprestasi, untuk bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berlaga di suatu event tingkat nasional maupun internasional, dan saya sangat menentang adanya suatu pandangan bahwa equestrian ini sangat eksklusif, karena buat saya equestrian ini accessible buat semua lapisan masyarakat, bahwa ada tingkatan-tingkatannya, iya betul, katakanlah accessible kalau di tingkat club bahwa mereka ingin belajar menunggang kuda, mereka bisa belajar, itu yang saya maksud itu accessible, semua bisa datang ke satu club, belajar menunggang kuda dengan kuda-kuda yang dimiliki club, tidak perlu memiliki kuda sendiri, jadi inilah yang saya harapkan bahwa equestrian ini bisa berkembang, memasyarakat sampai sejauh itu, nah tentunya dari jumlah yang lebih besar masyarakat yang ikut di dalam olahraga ini, tentunya buat kita untuk bisa menjaring potensi probabilitasnya menjadi lebih besar, kalau kita sudah eksklusif dari awal bahwa olahraga ini hanya untuk kalangan tertentu saja, maka probabilitasnya menjadi lebih kecil, nah ini yang saya inginkan, dan perubahan inilah yang EQINA bawa begitu, kita berjuang untuk kemajuan olahraga equestrian bagi masyarakat pada umumnya, jadi kita tidak hanya berjuang untuk sekelompok orang yang memang sudah katakanlah berkecimpung di dalamnya, bahwa sampai sekarang ini perjuangan kita masih belum mulus iya itu kita harus sikapi dengan bijaksana, keberadaan EQINA ini justru untuk tujuan tersebut, bhawa kita tidak lagi membuat suatu kelompok yang pada akhirnya mengkhususkan diri untuk kepentingan kelompok itu, tapi kita justru ingin melakukan sesuatu untuk kepentingan masyarakat secara lebih luas, kita mendapatkan suatu kehormatan bahwa EQINA bisa menjadi pengguna pertama setelah peresmian fasilitas olahraga berkuda di Ditpol Satwa Baharkam Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, kita bisa lihat bahwa di Ditpol Satwa ini juga memiliki potensi, ini juga akan menambah prestasi atlet yang berasal dari anggota POLRI, itu kan bagus sekali, yang mana di Negara tetangga mereka sudah bisa menampilkan polisi-polisi atau kavaleri mereka bertanding di satu nomor dan mencapai prestasi yang bagus,” ujar Ardi Hapsoro Hamidjojo.
Sedang hasil pertandingan EQINA OPEN 2013 pada Nomor Lompat Rintangan atau Show Jumping yang berlangsung Minggu, 7 April 2013 adalah sebagai berikut ;
Class CS-17 SJ 130 cm Open ;
1. Yan Yan Hadiansyah dengan kuda JN Amzing Grace dari JN Stud
2. Raymen Kaunang dengan kuda Saltador dari Pegasus Stable
3. Brayen Brata Coolen dengan kuda Loubega dari Aragon Horse Racing & Equestrian Sport
Class CS-16 SJ 120 cm Open ;
1. Raymen Kaunang dengan kuda Saltador dari Pegasus Stable
2. Ardi Hapsoro Hamidjojo dengan kuda La Belle dari Aragon Horse Racing & Equestrian Sport.
3. Yan Yan Hadiansyah dengan kuda JN Milo dari JN Stud
Class SJ 110 cm Junior ;
1. Benedicta Sekar Pramesti dengan kuda Secret Weapon dari Santa Monica Stable
2. Mochammad Fauzan dengan kuda Sniper dari Santa Monica Stable
3. Marco Hance Wowling dengan kuda Obama dari Pegasus Stable
Class SJ 110 cm Senior ;
1. Jojo Jonathan dengan kuda Rimo dari Bandung Equestrian Centre
2. Galih Rasiono dengan kuda GP Totilas dari Andiga Equestrian
3. Raymen Kaunang dengan kuda Princes Lucero dari Pamulang Stable
Class CS-12 SJ 100 cm Junior ;
1. Rosad Natsir dengan kuda JN Violet dari JN Stud
2. Marco Hance Wowling dengan kuda Obama dari Pegasus Stable
3. Mario Paat dengan kuda Anastasha Blue I dari Athena Stable
Class CS-13 SJ 100 cm Senior ;
1. Raymen Kaunang dengan kuda Gulliver dari Pamulang Stable
2. Brayen Brata Coolen dengan kuda Pusaka Mataram dari Aragon Horse Racing & Equestrian Sport
3. Heru Kuswara dengan kuda King Stone dari Pamulang Stable
Class CS-9 SJ 70 – 90 cm Junior ;
1. Anjasmara Wibisono dengan kuda Forever dari Andiga – TEC
2. Mochamad Fauzan dengan kuda Sniper dari Santa Monica Stable
3. Dwiputri Sitahapsari dengan kuda Anantya Syarkyc dari Anantya Riding Club
Class CS-10 SJ 70 – 90 cm Senior ;
1. Jayadi dengan kuda Chalenger dari Trijaya Equsetrian Centre
2. Galih Rasiono dengan kuda Albatros dari Andiga Equestrian
3. Heru Kuswara dengan kuda King Stone dari Pamulang Stable
Class CS-11 SJ 70 – 90 cm Young Horse ;
1. Galih Rasiono dengan kuda Pentagon dari UI Equestrian – TEC
2. Heru Kuswara dengan kuda Arrowhead Luxo dari Pamulang – Arrowhead
3. Rommy Virago dengan kuda Jalu Bregas dari Pamulang Stable
Disela-sela Kejurnas Seri 2 EQINA Open 2013 Direktur Polisi (Dir Pol) Satwa Mabes Polri, Brigjen Polisi Drs. Machfud Arifin, SH., usai memberikan piala mengatakan, “Dengan fasilitas baru yang dimiliki Ditpol Satwa Baharkam Polri diharapkan dapat meningkatkan motivasi para atlet, khususnya anggota POLRI untuk lebih berprestasi dalam olahraga berkuda equestrian di Indonesia, pihaknya akan terus melengkapi fasilitas di Ditpol Satwa Baharkam Polri, baik di Turangga Indoor maupun outdoor,” dalam bincang-bincangnya dengan Ketua Umum Equestrian Indonesia (EQINA) Jose Rizal Partokusumo, terungkap bahwa ada rencana untuk terus menggelar kejuaraan berkuda Equestrian di Ditpol Satwa Baharkam Polri Kelapa Dua, Depok, seperti dalam waktu dekat akan dilangsungkan KAPOLRI CUP 2013 dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara.