Berita Flash News

Tuesday, 3 September 2013

KONVENSI PARTAI DEMOKRAT KALAH POPULER DARI DEKLARASI WIN-HT

lkpMeulaboh – Meskipun wacana mengenai Konvensi belakangan ini banyak memenuhi media massa ternyata di mata publik hajatan penjaringan calon presiden (capres) yang akan diusung Partai Demokrat itu kurang begitu dikenal. Bahkan popularitas atau tingkat pengenalan publik terhadap Konvensi Partai Demokrat jauh dibawah popularitas peristiwa Deklarasi WIN-HT yang akan diusung Partai Hanura sebagai capres-cawapres pada Pemilu 2014. Itulah kesimpulan yang disampaikan Usman Rachman CEO Lembaga Klimatologi Politik (LKP) saat jumpa pers yang berlangsung Senin, 2 September 2013 di Jakarta. Dari hasil survei nasional yang dilakukan Lembaga Klimatologi Politik (LKP) akhir-akhir ini, yang dilaksanakan pada tanggal 12-18 Agustus 2013 di 33 provinsi dengan mengambil sampel sebanyak 450 responden melalui teknik multi-stage random sampling. Ambang kesalahan (margin of error) dari survei ini adalah +/- 4.6 % dan level of confidence 95 %. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan menggunakan telepon dengan responden dan berpedoman pada kuesioner.

Berdasarkan temuan LKP, Usman Rachman mengatakan tingkat popularitas atau pengenalan publik terhadap Konvensi Partai Demokrat masih tergolong rendah. Baru 40.8 % responden yang mengaku tahu atau minimal pernah mendengar rencana Konvensi Partai Demokrat. Bahkan banyak responden yang pernah mendengar rencana Konvensi tersebut tetapi tidak tahu apa yang dimaksud dengan Konvensi. Popularitas Konvensi Partai Demokrat kalah jauh dari popularitas peristiwa Deklarasi WIN-HT oleh Partai Hanura. Sebanyak 77.6 % publik mengaku tahu atau minimal pernah mendengar adanya Deklarasi WIN-HT sebagai capres-cawapres untuk Pemilu 2014.

Menurut Usman Rachman dengan rendahnya popularitas Konvensi maka tujuan Partai Demokrat untuk mendongkrat elektabilitas Partai Demokrat sebesar 8.9 % tidak berbeda jauh dengan hasil survei berbagai lembaga riset tiga atau empat bulan lalu. Dapat dikatakan elektabilitas Partai Demokrat dalam beberapa bulan terakhir cenderung bersifat stagnant.
Nasib berbeda dialami oleh Partai Hanura. Tinginya popularitas atau tingkat pengenalan publik terhadap Deklarasi WIN-HT membuat elektabilitas Partai Hanura terdongkrak. Elektabilitas Partai Hanura yang pada survei LKP Bulan Mei 2013 baru sebesar 6.3 %, dalam survei kali ini meroket menjadi 10.9 %. Partai Hanura kini bersaing ketat dengan Partai Gerindra memperebutkan posisi ketiga dan keempat dalam ranking elektabilitas partai menjelang Pemilu 2014.

Selain mendongkrak elektabilitas Partai Hanura, peristiwa DeklarasiWIN-HT juga mengangkat posisi Wiranto dalam persaingan capres menuju Pemilu 2014. Menurut temuan LKP kali ini, elektabilitas Wiranto sebagai capres telah mencapai 18.5 %. Wiranto berhasil melewati tingkat keterpilihan Prabowo Subianto namun masih berada di bawah Joko Widodo (Jokowi). Dalam survei LKP kali ini, Gubernur DKI Jokowi tetap menjadi capres terfavorit pilihan publik. Sebanyak 19.6 % publik mengaku akan memilih Jokowi sebagai presiden jika Pilpres dilaksanakan hari ini.
Popularitas capres Partai Hanura, Harry Tanoesudibyo (HT), juga terdongkrak oleh popularitas Deklarasi WIN-HT. Jika pada survei LKP bulan Mei 2013 publik yang mengaku mengenal atau mendengar nama HT masih dibawah 45 %, pada survei LKP kali ini melonjak menjadi 72.6 %.

Dampak lain dari peristiwa Deklarasi WIN-HT adalah melambungnya elektabilitas pasangan WIN-HT menghadapi Pemilu 2014. Menurut temuan LKP, jika Pilpres dilaksanakan hari ini, pasangan WIN-HT bersaing ketat dengan pasangan Megawati-Jokowi. Sebanyak 30.7 % publik mengaku akan memilih pasangan Megawati-Jokowi dan 30.4 % akan memilih pasangan WIN-HT. Pasangan Prabowo-Hatta Rajasa berada di posisi ketiga dengan elektabilitas 19.8 % disusul pasangan ARB-Pramono Edie Wibowo dengan Elektabilitas 6.9 % dan sebanyak 12.2 % menjawab belum punya pilihan.